logo

Candi Muara Takus Riau, Ini Sejarah, Bagian-bagian & Lokasi

Admin TukangKonten - Sunday, 09 Jun 2024 | 09:46 WIB Kirim Reviewmu
Post Image
Candi Muara Takus Riau, Ini Sejarah, Bagian-bagian & Lokasi
Candi Muara Takus yang berada di Provinsi Riau, merupakan situs bersejarah peninggalan agama Budha yang masih menarik untuk dikunjungi.
Contents [ Buka ]

Candi Muara Takus yang berada di daerah Kampar, Riau, adalah salah satu peninggalan dari masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Nama candi diambil dari nama daerah dimana situs bersejarah tersebut berada, yaitu di Desa Muara Takus, yang berada di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Sebagaimana ciri khas candi Budha lainnya, candi tersebut juga memiliki stupa berukuran besar. Candi Budha di Kampar, Riau ini sebagian besarnya terbuat dari material batu bata serta sebagian kecilnya dibuat menggunakan bahan pasir kuning.

Pada bagian dalam candi, terdapat gundukan, yang menurut penuturan penduduk setempat merupakan tempat untik membakar tulang manusia. Sedangkan pada bagian luar kawasan candi, terdapat bekas bangunan yang ditengarai juga candi, meskipun tidak ada penjelasan tentang hal ini.

Bagian-Bagian pada Candi Muara Takus

Candi peninggalan agama Budha yang ada di Riau tersebut terdiri dari beberapa bagian. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan kompleks candi dapat menikmati beberapa bagian yang masing-masing memiliki keunikan.

Bagian dari kompleks Candi Muara Takus yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan, terdiri dari:

1.Candi Mahligai

Bagian ini disebut juga dengan nama Stupa Mahligai, dimana candinya paling utuh dibandingkan yang lain. Candi Mahligai masih dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu badan, kaki dan atap. Stupanya berbentuk persegi panjang yang ukuran 10,6 x 9,44 meter.

Sementara itu, pada alas candi terdapat 28 sisi yang mengelilinginya, dengan pintu masuk yang terletak di sisi selatan. Melihat dari bentuk Candi Mahligai, kuat dugaan bahwa bagian ini dibuat melalui dua tahap.

Dugaan tersebut diperkuat dengan adanya fondasi bangunan yang berada di bagian dalam profil kaki pada bangunan yang baru. Ciri khas Candi Mahligai di Muara Takus yaitu lukisan daun berbentuk oval dengan relief yang mengelilinginya.

2. Candi Tua atau Candi Sulung

Bagian lain dari Candi Muara Takus yaitu Candi Tua atau dinamakan juga Candi Sulung. Disebut dengan Candi Tua atau Candi Sulung mungkin karena bagian ini memiliki ukuran paling besar diantara bagian yang lainnya.

Tidak berbeda dengan Candi Mahligai, Candi Tua juga memiliki tiga bagian, yang terdiri dari atap, kaki dan badan. Bagian kaki pada candi ada dua jenis, yang pertama memiliki ukuran tinggi 2,37 meter dan bagian yang kedua setinggi 1,98.

Sementara itu, bagian pintu masuk diletakkan pada dua sisi, yaitu sebelah barat dan timur, yang berupa anak tangga dengan ornamen patung singa. Pada bagian atas candi yang berbentuk bundar tersebut, tidak terdapat sama sekali adanya ruang kosong.

3. Candi Bungsu

Candi bersejarah di Riau tersebut juga memiliki bagian bangunan yang dinamakan Candi Bungsu. Bentuknya hampir sama dengan Candi Sulung, tetapi bagian atasnya berbentuk segi empat, bukan bundaran atau lingkaran.

Candi Bungsu memiliki stupa-stupa berukuran kecil yang mengelilinginya yang terletak pada sisi timur. Diantara stupa tersebut terdapat anak tangga dari batu butih. Sedangkan pada bagian alas candi ada 20 sisi dengan satu bidang yang berada di sisi atas.

Keunikan Candi Muara Takus dapat ditemui pada bagian ini, yaitu adanya bunga teratai dan bagian dalam tanahnya terdapat tiga keping emas berupa potongan. Pada bagian utara candi, bangunan dibuat dari batu pasir, dan sisi selatan terbuat dari bahan batu bata.

Material bangunan yang berbeda di sisi utara dan selatan tersebut, menimbulkan dugaan bahwa bagian candi ini dibuat lewat dua tahap pembangunan. Bangunan candi dari batu pasir telah ada sejak dulu sebelum candi yang disusun dari batu bata.

4. Candi Palangka

Bagian yang keempat adalah Candi Palangka, yang lokasinya berada di sisi timur Candi Mahligai. Tubuh candi di sebelah timur Stupa Candi Mahligai memiliki ukuran 5,10 x 5,7 meter dan tingginya sekitar 2 meter.

Candi Palangka dibuat dari bahan batu bata dan pintunya berada di sisi selatan menghadap ke sisi selatan.

Lokasi Menuju Candi Muara Takus & HTM

Bagaimana dengan jalur menuju kompleks candi peninggalan agama Budha tersebut? Dimana letak Candi Muara Takus? Beberapa pertanyaan tersebut sering ditanyakan oleh para wisatawan yang baru pertama kali datang ke kompleks candi bersejarah tersebut.

Candi tersebut memang lokasinya agak jauh dari Pekanbaru yang merupakan ibu kota Riau. Tapi jangan kuatir, karena jalur menuju ke sana cukup mudah ditempuh, meskipun waktu tempuhnya lumayan panjang, yaitu sekitar 3-4 jam dari Pekanbaru.

Mengingat jarak yang cukup jauh, kalau berangkat dari Kota Pekanbaru, sebaiknya perjalanan dimulai sejak pagi hari, agar bisa datang ke lokasi ketika hari masih siang. Jangan lupa untuk membawa kamera yang bagus agar dapat mengabadikan semua momen indah di sana.

Untuk anda yang hendak mengunjungi tempat wisata Candi Muara Takus hanya perlu menyiapkan uang sebesar Rp 15.000/orang. Perlu diketahui jam bukanya sendiri dimulai dari pukul 08.000 hingga 18.00.

Sejarah Candi Muara Takus

Candi Muara Takus memiliki sejarah panjang yang layak untuk dipelajari. Konon, candi ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya pada masa kejayaannya. Pada masa itu, candi yang terdiri dari empat bagian tersebut menjadi pusat kegiatan ritual agama Budha.

Selain sebagai pusat kegiataan keagamaan dan ritual, kawasan dimana candi berada dulunya menjadi pusat peradaban manusia di masa tersebut. Namun, menyangkut masalah sejarah ini terdapat beberapa perdebatan.

Salah satunya mengenai lokasi candi yang jauh dari Kota Palembang yang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya. Muara Takus berada di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, yang jaraknya relatif jauh dari Palembang, Sumatera Selatan.

Sejarah Nama Candi Muara Takus

Bukan hanya bangunan dan sejarah yang melatarbelakanginya saja yang layak diketahui lebih lanjut. Candi yang berada di Muara Takus tersebut juga memiliki asal usul sejarah yang tidak kalah menarik. Nama Muara Takus diambil dari nama anak sungai yang muaranya berada di Sungai Kampar.

Namun, ada versi lain yang mengatakan bahwa nama Muara Takus berasal dari bahasa Tionghoa. Ta memiliki arti besar, Ku berarti tua dan Se yang memiliki arti kuil atau candi. Jika diartikan secara keseluruhan maka artinya menjadi candi tua yang letaknya di dekat muara sungai.

Stupa Candi Muara Takus

Candi-candi Budha memiliki ciri khas berupa adanya bangunan seperti menara yang disebut stupa. Asal muasal stupa sebenarnya merupakan bentuk seni dari negara India, yang berupa anak bukit buatan yang bentuknya setengah lingkaran.

Pada bagian puncak anak bukit tersebut tertutup dengan timbunan ataupun batu bata dan dilengkapi dengan puncak meru. Bentuk stupa sendiri bisa mengalami perubahan yaitu menyesuaikan dengan fungsinya.

Stupa memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai bagian sebuah bangunan, stupa yang berdiri sendiri ataupun menjadi bagian dari kelompok, dan pelengkap kelompok sebagai candi perwara. Stupa jarang ada di Indonesia, tapi mudah ditemukan di beberapa negara seperti Vietnam, Srilanka, Myanmar dan India.

Penutup

Peninggalan sejarah agama Budha yang dikaitkan dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya, salah satunya adalah Candi Muara Takus. Candi tersebu berada di Muara Takus, masuk ke wilayah Kabupaten Kampar, Riau. Jika dari Kota Pekanbaru diperlukan waktu 3-4 jam untuk sampai di sana.

Candi ini memiliki keunikan yang mungkin tidak bisa ditemukan pada candi lainnya di Indonesia. Ada empat bagian yang berada di kompleks candi dimana masing-masing mempunyai ciri khas yang berbeda.

Editor: Admin TukangKonten