Candi Muara Takus yang berada di daerah Kampar, Riau, adalah salah satu peninggalan dari masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Nama candi diambil dari nama daerah dimana situs bersejarah tersebut berada, yaitu di Desa Muara Takus, yang berada di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Sebagaimana ciri khas candi Budha lainnya, candi tersebut juga memiliki stupa berukuran besar. Candi Budha di Kampar, Riau ini sebagian besarnya terbuat dari material batu bata serta sebagian kecilnya dibuat menggunakan bahan pasir kuning.
Pada bagian dalam candi, terdapat gundukan, yang menurut penuturan penduduk setempat merupakan tempat untik membakar tulang manusia. Sedangkan pada bagian luar kawasan candi, terdapat bekas bangunan yang ditengarai juga candi, meskipun tidak ada penjelasan tentang hal ini.
Keistimewaan Candi Muara Takus
Candi peninggalan agama Budha ini memiliki keistimewaan yang jarang ditemukan pada candi lainnya. Keistimewaan yang dimaksud yaitu adanya beberapa bagian bangunan dalam kompleks candi yang masing-masing mempunyai makna tersendiri.
Bagian dari kompleks candi di Muara Takus yang istimewa sekaligus unik tersebut tentunya menjadi buruan wisatawan. Bangunan unik pada candi terdiri dari :
1. Candi Mahligai
Bagian ini disebut juga dengan nama Stupa Mahligai, dimana candinya paling utuh dibandingkan yang lain. Candi Mahligai masih dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu badan, kaki dan atap. Stupanya berbentuk persegi panjang yang ukuran 10,6 x 9,44 meter.
Sementara itu, pada alas candi terdapat 28 sisi yang mengelilinginya, dengan pintu masuk yang terletak di sisi selatan. Melihat dari bentuk Candi Mahligai, kuat dugaan bahwa bagian ini dibuat melalui dua tahap.
2. Candi Tua atau Candi Sulung
Bagian lain dari Candi Muara Takus yaitu Candi Tua atau dinamakan juga Candi Sulung. Disebut dengan Candi Tua atau Candi Sulung mungkin karena bagian ini memiliki ukuran paling besar diantara bagian yang lainnya.
Tidak berbeda dengan Candi Mahligai, Candi Tua juga memiliki tiga bagian, yang terdiri dari atap, kaki dan badan. Bagian kaki pada candi ada dua jenis, yang pertama memiliki ukuran tinggi 2,37 meter dan bagian yang kedua setinggi 1,98.
3. Candi Bungsu
Candi bersejarah di Riau tersebut juga memiliki bagian bangunan yang dinamakan Candi Bungsu. Bentuknya hampir sama dengan Candi Sulung, tetapi bagian atasnya berbentuk segi empat, bukan bundaran atau lingkaran.
Candi Bungsu memiliki stupa-stupa berukuran kecil yang mengelilinginya yang terletak pada sisi timur. Diantara stupa tersebut terdapat anak tangga dari batu butih. Sedangkan pada bagian alas candi ada 20 sisi dengan satu bidang yang berada di sisi atas.
Keunikan Candi Muara Takus dapat ditemui pada bagian ini, yaitu adanya bunga teratai dan bagian dalam tanahnya terdapat tiga keping emas berupa potongan. Pada bagian utara candi, bangunan dibuat dari batu pasir, dan sisi selatan terbuat dari bahan batu bata.
4. Candi Palangka
Bagian yang keempat adalah Candi Palangka, yang lokasinya berada di sisi timur Candi Mahligai. Tubuh candi di sebelah timur Stupa Candi Mahligai memiliki ukuran 5,10 x 5,7 meter dan tingginya sekitar 2 meter.
Lokasi Candi Muara Takus
Candi tersebut memang lokasinya agak jauh dari Pekanbaru yang merupakan ibu kota Riau. Tapi jangan kuatir, karena jalur menuju ke sana cukup mudah ditempuh, meskipun waktu tempuhnya lumayan panjang, yaitu sekitar 3-4 jam dari Pekanbaru.
Mengingat jarak yang cukup jauh, kalau berangkat dari Kota Pekanbaru, sebaiknya perjalanan dimulai sejak pagi hari, agar bisa datang ke lokasi ketika hari masih siang. Jangan lupa untuk membawa kamera yang bagus agar dapat mengabadikan semua momen indah di sana.
Jam Buka Candi Muara Takus
Jika ingin berkunjung ke candi yang ada di Muara Takus, Kampar, Riau tersebut, perhatikan jam buka operasionalnya setiap hari. Wisata candi dibuka setiap hari dari Senin hingga Minggu, mulai jam 08.00 – 18.00 atau jam 8 pagi sampai 6 sore.
Khusus untuk hari Jumat, candi buka pada jam 06.00 dan tutup pada pukul 23.30. Wisatawan yang ingin memiliki waktu lebih panjang di candi, dapat berkunjung pada hari Jumat.
Rute ke Lokasi dan Tiket Masuk
Candi Muara Takus dapat dijangkau dari Jalan Lintas Sumatera, kemudian belok arah kiri menuju Jalan SM Amin, sampai menemukan Staidum Riau Main. Lalu lewat Jalan Raya Pekanbaru dan menyeberangi Sungai Kampar, yang berarti sudah hampir sampai di lokasi.
Harga tiket masuk candi yang harus dibayarkan oleh pengunjung yaitu Rp10.000 per orang. Jika membawa kendaraan sendiri, harga tiket masuk ditambah dengan biaya parkir, yaitu Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 bagi kendaraan roda empat atau lebih. Harga Tiket Masuk Candi Muara Takus dapat berubah sewaktu-sewaktu oleh panitia setempat tanpa pemberitahuan. Jadi pastikan untuk membawa uang dan bekal yang cukup untuk memasuki tempat wisata bersejarah yang satu ini.
Daya Tarik Candi Muara Takus
Bukan hanya bangunan dan sejarah yang melatarbelakanginya saja yang layak diketahui lebih lanjut. Candi yang berada di Muara Takus tersebut juga memiliki asal usul sejarah yang tidak kalah menarik. Daya tarik candi yang mengundang banyak pengunjung untuk datang diantaranya yaitu :
1. Lokasinya di Muara Sungai
Nama Muara Takus diambil dari nama anak sungai yang muaranya berada di Sungai Kampar. Namun, ada versi lain yang mengatakan bahwa nama Muara Takus berasal dari bahasa Tionghoa. Ta memiliki arti besar, Ku berarti tua dan Se yang memiliki arti kuil atau candi.
Jika diartikan secara keseluruhan maka artinya menjadi candi tua yang letaknya di dekat muara sungai.
2. Bentuk Stupa Candi Muara Takus
Candi-candi Budha memiliki ciri khas berupa adanya bangunan seperti menara yang disebut stupa. Asal muasal stupa sebenarnya merupakan bentuk seni dari negara India, yang berupa anak bukit buatan yang bentuknya setengah lingkaran.
Pada bagian puncak anak bukit tersebut tertutup dengan timbunan ataupun batu bata dan dilengkapi dengan puncak meru. Bentuk stupa sendiri bisa mengalami perubahan yaitu menyesuaikan dengan fungsinya.
3. Tempat Melakukan Berbagai Aktivitas Menyenangkan
Di kompleks Candi Muara Takus, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas menyenangkan, seperti berkemah, mengambil foto dengan spot menarik, wisata sejarah dan melihat dari dekat ornamen candi yang bersejarah tersebut.
Lingkungan sekitar kompleks candi yang hijau, tentunya menjadi spot foto yang bagus bagi wisatawan. Mengambil foto dengan latar belakang siluet candi juga sering dilakukan oleh para pengunjung.
Sebaiknya, pakailah topi atau penutup kepala dan sejenisnya, terutama kalau datang ke sana pada siang hari di musim kemarau. Sinar matahari di kompleks candi cukup terik jadi bisa membakar wajah jika tidak memakai topi dan sejenisnya.
Kesimpulan
Peninggalan sejarah agama Budha yang dikaitkan dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya, salah satunya adalah Candi Muara Takus. Candi tersebu berada di Muara Takus, masuk ke wilayah Kabupaten Kampar, Riau. Jika dari Kota Pekanbaru diperlukan waktu 3-4 jam untuk sampai di sana.
Candi ini memiliki keunikan yang mungkin tidak bisa ditemukan pada candi lainnya di Indonesia. Ada empat bagian yang berada di kompleks candi dimana masing-masing mempunyai ciri khas yang berbeda.